Indonesia, sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi yang menjanjikan di kawasan Asia Tenggara, terus menarik perhatian para investor baik domestik maupun internasional. Namun, di tengah optimisme tersebut, kita juga dihadapkan pada tantangan global yang semakin kompleks, seperti stagnansi ekonomi global dan ketidakpastian geopolitik.

Kontan Share n Learn Economy Outlook 2025 hadir sebagai seminar edukasi bagi para pelaku bisnis, investor, dan akademisi untuk mengetahui secara mendalam mengenai prospek ekonomi Indonesia di tahun 2025. Dengan tema "Indonesia's Economy Under the New Command" seminar ini akan menggambarkan lebih detail terkait peluang dan tantangan dari Ekonomi Indonesia di masa mendatang. Dengan mengetahui lebih detail mengenai kondisi makro ekonomi serta pandangan para ahli, dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh Investor dalam mengelola portofolio Investasi di tahun 2025

Target ambisius pertumbuhan ekonomi sebesar 8% yang dicanangkan pemerintahan Prabowo-Gibran untuk tahun 2025 menjadi tantangan besar di tengah proyeksi lembaga keuangan internasional yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya mencapai 5–5,1 persen. Angka ini lebih rendah dari yang tertuang dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025, mengindikasikan adanya kesenjangan antara ekspektasi dan realisasi yang memerlukan perhatian serius. Kesenjangan ini menjadi pemicu untuk mengevaluasi strategi makroekonomi nasional, terutama di tengah tekanan global yang semakin kompleks.

Perekonomian dunia pada 2025-2026 diproyeksikan tumbuh tipis akibat berbagai faktor eksternal, seperti konflik geopolitik yang berkepanjangan di Timur Tengah dan Eropa Timur serta potensi kebijakan proteksionis Amerika Serikat di bawah Presiden terpilih Donald Trump. Ketidakpastian global ini menciptakan tantangan besar bagi negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, untuk mempertahankan stabilitas dan daya saing ekonomi. Dampak dari dinamika global ini semakin terasa melalui perlambatan perdagangan internasional yang menghambat peluang ekspor dan investasi.

Melemahnya permintaan global terhadap produk unggulan Indonesia turut memberikan tekanan pada sektor manufaktur dan perdagangan, yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi nasional. Penurunan kinerja ekspor ini menjadi sinyal bahwa Indonesia perlu memperkuat inovasi industri dan meningkatkan efisiensi dalam rantai pasok. Di sisi lain, perlambatan impor juga mengindikasikan menurunnya aktivitas ekonomi domestik, yang membutuhkan intervensi strategis untuk menjaga momentum pertumbuhan. Situasi ini menuntut kolaborasi lintas sektor untuk mencari solusi yang mampu mempertahankan stabilitas ekonomi sekaligus mendorong pertumbuhan berkelanjutan.

Pembicara 1 : David Sumual, Ekonom Bank BCA
Pembicara 2 : Kartika Sutandi - Founder, Partner and CMO Jarvis Asset Management

Tanggal : 24 February 2025

Waktu : 12.00 - 15.30 WIB

Venue : Gedung Kompas Gramedia, Ruang Ruby Lantai 7. Jl Palmerah Barat No 29-34. Jakarta

contact : +62 821-1340-4148